Fujifilm X-Pro 1 adalah Micro Four Thirds kamera model untuk para profesional.
Fuji X Pro series mungkin yang paling diinginkan di kalangan fotografer profesional. Seperti Olympus EM5, menggabungkan desain retro terinspirasi oleh SLR film lama dengan beberapa fitur teknologi paling menarik di pasar saat ini. Yang paling menarik adalah jendela bidik hibrida: Anda mendapatkan optik sebenarnya (tidak elektronik) viewfinder dan layar resolusi tinggi elektronik. Karakteristik ini satu saja membuat Fuji X Pro 1 sebanding dengan kegunaan DSLR kita kenal dan cintai.
Tapi itu tidak semua: kamera ini memiliki sensor APS-C, sama besarnya dengan yang ditemukan di Canon Eos M dan Nex Sony 7. Perbedaannya di sini adalah berbagai jenis sensor CMOS terutama dikembangkan oleh Fuji untuk memberikan kualitas gambar yang besar bahkan pada ISO tinggi (sampai dengan 25600, yang membuatnya paling sensitif di pasar bersama dengan Eos M ).
Seri X Pro juga menawarkan kualitas sangat tinggi dan lensa prime cepat. Con nyata hanya bahwa itu adalah sistem yang paling mahal dari semua ditinjau dalam artikel ini. Tapi ada jawaban untuk itu juga! Fuji saja merilis versi yang lebih murah, X-E1. Model baru ini berbagi sensor yang sama sebagai Pro, X 1 yang berarti bahwa Anda akan mendapatkan kualitas dan kinerja yang sama . Perbedaan utama adalah bahwa X-E1 lebih kecil dan tidak memiliki jendela bidik hybrid. Sebaliknya, ia memiliki viewfinder elektrik yang sangat tajam dan detil untuk teknologi amoled (teknologi yang sama yang digunakan ponsel pintar seperti Samsung galaksi S3 ). Dan sebagai lawan Pro X, E1 memiliki built-in flash - plus yg bagus. Jadi, jika Anda pada hal dana, X-E1 merupakan alternatif.
Fuji X Pro series mungkin yang paling diinginkan di kalangan fotografer profesional. Seperti Olympus EM5, menggabungkan desain retro terinspirasi oleh SLR film lama dengan beberapa fitur teknologi paling menarik di pasar saat ini. Yang paling menarik adalah jendela bidik hibrida: Anda mendapatkan optik sebenarnya (tidak elektronik) viewfinder dan layar resolusi tinggi elektronik. Karakteristik ini satu saja membuat Fuji X Pro 1 sebanding dengan kegunaan DSLR kita kenal dan cintai.
Tapi itu tidak semua: kamera ini memiliki sensor APS-C, sama besarnya dengan yang ditemukan di Canon Eos M dan Nex Sony 7. Perbedaannya di sini adalah berbagai jenis sensor CMOS terutama dikembangkan oleh Fuji untuk memberikan kualitas gambar yang besar bahkan pada ISO tinggi (sampai dengan 25600, yang membuatnya paling sensitif di pasar bersama dengan Eos M ).
Seri X Pro juga menawarkan kualitas sangat tinggi dan lensa prime cepat. Con nyata hanya bahwa itu adalah sistem yang paling mahal dari semua ditinjau dalam artikel ini. Tapi ada jawaban untuk itu juga! Fuji saja merilis versi yang lebih murah, X-E1. Model baru ini berbagi sensor yang sama sebagai Pro, X 1 yang berarti bahwa Anda akan mendapatkan kualitas dan kinerja yang sama . Perbedaan utama adalah bahwa X-E1 lebih kecil dan tidak memiliki jendela bidik hybrid. Sebaliknya, ia memiliki viewfinder elektrik yang sangat tajam dan detil untuk teknologi amoled (teknologi yang sama yang digunakan ponsel pintar seperti Samsung galaksi S3 ). Dan sebagai lawan Pro X, E1 memiliki built-in flash - plus yg bagus. Jadi, jika Anda pada hal dana, X-E1 merupakan alternatif.
Kelebihan/keunggulan Kamera Mirrorless Fujifilm X-Pro 1
- Hybrid optik / elektronik viewfinder membuat perbedaan bagi pengguna
- Gambar yang mengesankan kualitas dan ketajaman bahkan pada ISO tinggi
- Film Simulation mode membawa tampilan film Fuji tua
- Kualitas dan desain yang baik
- Berkualitas tinggi dan lensa cepat dibuat khusus untuk Pro X
Kelemahan/kekurangan Kamera Mirrorless Fujifilm X-Pro 1
- Kamera mirrorless paling mahal di pasar (tapi X-E1 lebih murah)
- Software internal bisa lambat
- Tidak ada built-in flash (tapi hadir dalam murah X-E1)
- Autofocus bukanlah yang tercepat di pasaran (telah diperbaiki dalam model XE-1)
fuji film camera][fuji film]
